Insync, aplikasi penyimpanan file berbasis komputasi awan (cloud computing) secara terang-terangan menantang aplikasi serupa yang lebih dulu populer, Dropbox.
Di halaman utama situs web Insync, ada slogan yang selalu berganti, yang kebanyakan memojokan layanan Dropbox. Isi slogannya, mulai dari "8x cheaper than dropbox" (8x lebih murah daripada Dropbox), "it's ok to break up with dropbox" (tidak jadi masalah untuk berpisah dengan Dropbox), sampai "it's ok to cheat on dropbox" (tidak jadi masalah untuk main curang pada Dropbox).
Insync memang menawarkan biaya layanan penyimpanan data yang lebih murah. Untuk kapasitas 80 GB dan 200 GB, Insync menawarkan harga masing-masing 20 dan 50 dollar AS per tahun.
Sementara Dropbox, untuk kapasitas 50 GB dan 100 GB, Anda harus merogoh kocek 120 dan 240 dollar AS per tahun. Namun di sisi lain, Dropbox menyediakan kapasitas 2 GB secara gratis. Sedangkan layanan penyimpanan data gratis di Insync hanyalah 1 GB.
Baik Insync maupun Dropbox, keduanya setelah di-install akan secara otomatis akan membuat folder khusus di komputer untuk menyimpan semua file yang tersinkronisasi dengan server di cloud. Nah, jika Anda mengedit, menambah, atau menghapus file dalam folder khusus Insync, secara otomatis file yang ada di Google Docs juga berubah.
Jika Anda tidak ingin terhubung dengan Google Docs pun tak masalah, jadi Anda hanya menggunakan layanan ini untuk menyimpan file saja. Atau Anda hanya menggunakan Google Docs pada saat ingin mengedit dokumen yang ada di folder cloud Insync.
Setelah 15 bulan melewati proses pengembangan dalam bentuk beta, Insync akhirnya bisa digunakan untuk umum. CEO Insync Terence Pua mengatakan, pihaknya akan membuka pembayaran fitur premium agar perusahaan mendapatkan keuntungan dari layanan tersebut.
"Kami percaya bahwa bersaing di ranah inovasi dan pengisian fitur premium adalah yang terbaik untuk jangka panjang," kata Pua.
Insync hanya diperuntukan untuk komputer desktop bersistem operasi Windows dan Mac. Di sinilah letak kelemahan Insync, karena Dropbox sudah mendukung berbagai platform, mulai dari Windows, Linux, Mac, sampai sistem operasi perangkat mobile seperti BlackBerry, Android, serta iOS.
Sumber : Infoworld